Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 11:51:09【Sehat】234 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(13)
Sebelumnya: BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja
Selanjutnya: Dua tahun perang Gaza dalam statistik
Artikel Terkait
- Mengatasi sentimen negatif isu beras dan membangun ketahanan pangan
- SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pidie siap layani program MBG
- Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi
- Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal
- Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini
- Simak sejarah dan tujuan diperingatinya Hari Pangan Sedunia
- Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025
- BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja
- Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG
- Pengelola SPPG sampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan masal
Resep Populer
Rekomendasi

Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil

Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan

Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka

Pemprov Lampung efektifkan program nasional sejahterakan masyarakat

PBB Siap tingkatkan bantuan bagi warga Gaza usai gencatan senjata

Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia

Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG

Pemprov Lampung efektifkan program nasional sejahterakan masyarakat